SIDOARJO,Tribunpost.co – Ada kasak-kusuk diantara warga Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu belakangan ini. Mereka curiga ada penggunaan dana desa bernilai puluhan juta rupiah yang digunakan untuk membiayai proyek fiktif.
“Proyek mbangun jalan paving yang ada di samping makam umum Dusun Dermonegoro itu lho,” sebut salah seorang tokoh masyarakat desa setempat yang tak ingin identitasnya dipublikasikan itu ujar’, sidak AndiGo profesional muda yang aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan itu
Informasi yang diperoleh pria itu menyebutkan, proyek pavingasasi jalan desa selebar 3 meter dengan panjang 53 meter tersebut dibangun oleh perusahaan pengembang perumahan Griya Aura yang membuka kawasan pemukiman disana.
“Yang mbangun itu perumahan, terus dana desa sebesar Rp 33 juta lebih itu dipakai untuk apa? Uangnya dikantongi siapa?,” ujarnya dengan nada tinggi.
Sumber itu lalu menyodorkan sebuah dokumen bertuliskan Surat Kesanggupan bermeterai yang ditandatangani salah seorang perwakilan developer bernama Nunuk Sri Wulandari.
Dalam surat tertanggal 1 April 2024 itu disebutkan, perusahaan pengembang itu menyatakan kesediaannya membangun pagar makam dusun sekaligus membangun akses jalan paving menuju lokasi perumahan yang berada di sebelah utara kantor desa Candinegoro.
Janji pemberian kompensasi tersebut akan direalisasi secara bertahap. Pembangunan pagar makam akan dilaksanakan saat proyek perumahan itu sudah berjalan 50%. Sedangkan pavingisasinya dilakukan setelah pendirian area pemukimanan baru itu hampir kelar.
“Sekarang sudah terbangun. Tapi anehnya di papan proyek itu tertulis uangnya berasal dari Dana Desa dan yang mbangun itu TPK candinegoro. Ini khan aneh. Karena itu kami akan pertanyakan masalah ini, kalua perlu ya lapor polisi,” tandasnya dengan nada tinggi.(red)
