SIDOARJO,Tribunpost.co – Fenomena pecah kongsi duet pimpinan daerah di Kabupaten Sidoarjo membuat warga kota delta jengah. Mereka mengkhawatirkan keretakan hubungan ini akan berdampak negatif pada keberlangsungan program pembangunan. Akibatnya wacana pemekaran wilayah pun kembali mencuat.
Salah satu tokoh pemuda Kecamatan Taman, Andigo mengaku bosan dengan tontonan drama politik di Kabupaten Sidoarjo. Mulai dari terjerumusnya tiga orang Bupati Sidoarjo yang terpilih sejak era reformasi ke dalam jeruji besi karena kasus korupsi hingga perselisihan terbuka antara Bupati dengan Wakil Bupati yang tersaji di ruang publik.
”Sebenarnya kami ingin pemerintahan Sidoarjo berjalan lancar dan tenang supaya semua program pembangunan yang direncanakan bisa terlaksana. Dengan begitu kabupaten ini akan semakin maju dan rakyatnya akan sejahtera,” ujarnya saat ditemui Minggu (28/09/2025) kemarin.
Menurut aktivis organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan itu, harusnya Pemkab dan DPRD Sidoarjo saat ini fokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, pelayanan publik dan juga pembangunan infrastruktur.
”Bukan malah menyuguhi publik dengan drama politik elit, seperti konflik personal antara Bupati dan Wakil Bupati yang kemudian mengimbas pada hubungan antara eksekutif dan legislatif seperti ini. Sudah jenuh kami!,” tandas Andigo.
Jika persoalan semacam ini tak bisa segera diselesaikan dengan baik dan justru berdampak buruk pada masyarakat, ia menganggap tak ada salahnya untuk ikut serta dalam gerakan pembentukan Kabupaten Sidoarjo Barat yang sudah bergaung nyaring akhir-akhir ini.
Apalagi warga Desa Kedungturi itu merasa, selama ini Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo juga tidak terlalu memperhatikan pembangunan di kawasan pinggiran, termasuk wilayah Kecamatan Taman, Krian, Balongbendo, Tarik, Prambon dan lainnya.
”Kita bisa lihat sendiri betapa njomplangnya kondisi infrastruktur yang ada kecamatan-kecamatan itu dengan yang ada di pusat pemerintahan Kabupaten maupun sisi timur. Jadi lebih baik kita dukung gerakan pemekaran Sibar (Sidoarjo Barat-red),” ucap Andigo tegas.
Tentang hal itu, ia mengaku sudah berkomunikasi dan meminta masukan dari berbagai elemen masyarakat di Kecamatan Taman, termasuk beberapa dari 24 pemerintahan desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Taman.
”Intinya banyak yang sepakat untuk ikut dalam gerakan pemekaran Sidoarjo Barat. Karena itu saya dan teman-teman akan terus mensosialisasikannya ke elemen-elemen masyarakat lainnya agar semakin masif,” imbuhnya.
Andigo berharap gerakan pemekaran wilayah ini akan bisa menjadi jalan keluar dari kebuntuan politik yang tak kunjung reda di Kabupaten Sidoarjo demi mensejahterakan masyarakat.(*)