20.4 C
Indonesia
Senin, September 29, 2025

‎Pemdes Kedamean Rutin Gelar Majelis Sema’an Al-Qur’an Setiap Jum’at Legi ‎

Gresik – Tribunpost.co
‎Pemerintah Desa (Pemdes) Kedamean secara konsisten menggelar kegiatan rutin Majelis Sema’an Al-Qur’an yang dilaksanakan setiap Jum’at Legi.

‎ Kegiatan keagamaan ini sudah berjalan sejak tahun 2019 dan hingga kini terus mendapat sambutan hangat dari warga dan tokoh masyarakat.

‎Majelis Sema’an Al-Qur’an tersebut digelar dengan tujuan sebagai washitoh (perantara) dan wasilah (penghubung) untuk mendoakan serta mengenang jasa para sesepuh Desa Kedamean. Selain itu, majelis ini juga menjadi sarana mempererat ukhuwah islamiyah antarwarga serta memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

‎Kepala Desa Kedamean, Abdul Mufid, dalam kesempatan itu menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas membaca dan mendengarkan Al-Qur’an, tetapi juga memiliki nilai pemberdayaan masyarakat. “Kegiatan sema’an ini merupakan bentuk pemberdayaan kepada masyarakat, sekaligus menjaga tradisi keagamaan,” ujarnya.

‎Abdul Mufid menambahkan, dalam setiap pelaksanaan, minimal hadir tiga kuffat (qari’ atau pembaca Al-Qur’an) yang secara bergiliran melantunkan ayat-ayat suci. Kehadiran para kuffat ini menjadi simbol bahwa kegiatan dijalankan secara istiqomah dan penuh kesungguhan.

‎kegiatan yang berlangsung di balai desa tersebut juga diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama, perangkat desa, hingga masyarakat desa boleh mengikuti kegiatan tersebut.Mereka duduk bersama dalam suasana penuh kekhusyukan, menyimak lantunan ayat suci yang bergema.

‎Selain sebagai sarana ibadah, Majelis Sema’an Al-Qur’an Jum’at Legi ini juga memperkuat nilai sosial dan kebersamaan. Kegiatan merupakan kesempatan untuk saling bertukar pikiran, mempererat tali silaturahmi, sekaligus meneladani perjuangan para leluhur dalam membangun Desa Kedamean.

‎Hingga kini, majelis yang sudah berjalan selama lebih dari enam tahun ini terbukti mampu memberikan warna tersendiri dalam kehidupan masyarakat Kedamean. Harapannya, kegiatan tersebut bisa terus dilestarikan, bukan hanya sebagai tradisi, tetapi juga sebagai benteng moral dan spiritual bagi generasi mendatang.
‎(gust/Rof)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments

spot_img