Gresik, Tribunpost.co – Tradisi sedekah bumi yang digelar Dusun Biyodo, Desa Beton, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik berlangsung meriah pada Minggu (7/9/2025). Acara adat yang menjadi wujud rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan hasil bumi tersebut dihadiri Camat Menganti, Bagus Arief Jauhari, bersama jajaran pemerintah desa ( Sekdes Waras, Kasun Biyodo Kohar) dan tokoh masyarakat setempat.

Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan kirab budaya dan karnaval yang menampilkan beragam kesenian tradisional, arak-arakan hasil bumi, serta kreativitas warga. Antusiasme masyarakat terlihat tinggi, warga tumpah ruah memadati jalan untuk menyaksikan kirab hingga selesai.

Memasuki siang hari, acara dipusatkan di lokasi utama, warga masyarakat tampak berbondong-bondong membawa tumpeng dari rumah masing-masing untuk dikumpulkan, sebagai simbol rasa syukur sekaligus wujud kebersamaan warga Dusun Biyodo.
Dalam sambutannya, Camat Menganti Bagus Arief Jauhari mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program keringanan dari pemerintah daerah.
”Saat ini Pemkab Gresik memberikan diskon pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 80 persen. Kesempatan ini sebaiknya dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat agar kewajiban pajak bisa segera terpenuhi,” tuturnya.
Lanjut Camat, Dusun Biyodo terkenal sebagai wilayah yang masyarakatnya sangat guyub dan memiliki kerjasama yang baik. Hal itu dibuktikan dengan viralnya kampung hias Dusun Biyodo di media sosial beberapa waktu lalu.
”Kreativitas dan semangat gotong royong warga Biyodo ini menjadi contoh positif bagi dusun-dusun lain. Saya berharap tradisi seperti ini terus dijaga dan dilestarikan,” pungkasnya.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan tausiah oleh KH. Nuryadi yang memberikan pesan-pesan religius tentang pentingnya bersyukur atas nikmat Allah SWT, mempererat ukhuwah Islamiyah, serta menjaga tradisi sebagai bagian dari warisan budaya leluhur yang selaras dengan ajaran Islam.
Sebagai puncak acara, masyarakat dihibur dengan pertunjukan wayang kulit bersama Dalang Ki Didik Sasmita Aji dan Campursari Kembange Jagad, yang menambah semarak tradisi sedekah bumi sekaligus menjadi ajang pelestarian budaya Jawa di Dusun Biyodo. (gust)