23.8 C
Indonesia
Rabu, November 19, 2025

Warga Tambak Beras Lestarikan Tradisi Lewat Sedekah Bumi, Kirab Tumpeng Bandeng Capai 2.000 Ekor ‎

Gresik, Tribunpost.co
‎Dalam upaya melestarikan warisan budaya leluhur, warga Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, kembali menggelar tradisi Sedekah Bumi yang berlangsung meriah di GOR Serbaguna desa setempat, Sabtu malam (20/9/2025).
‎Kegiatan yang digagas oleh Pemerintah Desa Tambak Beras ini bertujuan untuk menjaga kelestarian budaya agar tidak tergerus zaman. Tahun ini, Sedekah Bumi terasa istimewa dan lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun lalu hanya menghadirkan tumpeng bandeng sebanyak 1.000 ekor, tahun ini jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni lebih dari 2.000 ekor bandeng.
‎Menurut Ketua Panitia Sedekah Bumi, Moh. Hasan, bandeng-bandeng tersebut merupakan hasil partisipasi murni dari masyarakat. “Setiap rumah menyumbang minimal lima ekor bandeng dalam bentuk panggangan. Kalau dihitung, nilainya sekitar Rp17 juta,” ungkapnya usai acara.

‎Setelah prosesi kirab keliling kampung, tumpeng bandeng tersebut dibagikan secara gratis. Uniknya, pembagian hanya ditujukan kepada warga luar Desa Tambak Beras, sesuai dengan tradisi yang telah berlangsung sejak tahun-tahun sebelumnya.

‎“Warga Tambak Beras tidak diperbolehkan mengambil bandeng tersebut. Ini sudah menjadi aturan sejak dulu,” jelas Hasan, didampingi Kepala Desa Tambak Beras, Wahyudi, S.E. Hasan menambahkan bahwa dipilihnya bandeng sebagai tumpeng bukan tanpa alasan. Bandeng telah menjadi ikon Desa Tambak Beras, karena sekitar 80 persen warganya adalah petani tambak. Ia pun berharap, tahun depan tradisi ini dapat mencatatkan rekor nasional. “Semoga tahun depan bisa masuk Museum Rekor Indonesia (MURI). Minimal harus ada 5.000 ekor bandeng,” harapnya.

‎Sementara itu, Kepala Desa Wahyudi, S.E., menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya kepada seluruh warga dan panitia atas kekompakan dan semangat gotong royong yang ditunjukkan.

‎“Tradisi ini tidak akan berhasil tanpa partisipasi aktif dari masyarakat. Saya ucapkan terima kasih atas kerja keras semua pihak,” ujarnya dalam sambutan.

‎Menurut Wahyudi, Sedekah Bumi tidak hanya menjadi bentuk pelestarian budaya, tetapi juga wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diterima oleh warga.
‎“Rezeki itu bukan hanya berupa materi seperti rumah atau mobil, tapi juga kesehatan. Dengan diberi kesehatan, kita bisa melaksanakan kegiatan ini dengan baik,” katanya.

‎Ia juga mengingatkan pentingnya keterbukaan antara pemerintah desa dan masyarakat. Wahyudi yang dikenal sebagai sosok terbuka ini mengajak warganya untuk tidak segan-segan datang ke balai desa jika memiliki masalah. (gust/Rof)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments

spot_img